MakinMahal dan Makin Dekat Dengan TOL Seroja Soreang DP Ringan Harga CASH Keras 510 JT an DP 30 JT all in Cicilan 2,2 JT an Tipe 36 Luas tanah 62 - 2 Lantai Mezanine - 2 Kamar Tidur - 1 Kamar Mandi - 1 Ruang Keluarga - 1 Dapur - 1 Carport - Taman, Ada Sisa Lahan Lokasi Strategis: - 5 Menit EXIT Tol Soreang - Bisa di akses dari 3 Jalur (Bojongkoneng, Cipeer, Pasir Kernceng) - 5 Menit PEMKAB
Sadaratau tidak, harga sebidang tanah untuk membangun rumah semakin hari makin meroket, terutama di daerah yang strategis. Hal ini disebabkan karena lahan untuk membangun perumahan semakin sedikit, sementara tingkat pertumbuhan penduduk terus meningkat, sehingga harga rumah melambung tinggi. Hal sebaliknya untuk mobil.
7V35ZB. Telah dibaca oleh 549 orang. Sewa atau Beli Rumah – Memiliki properti khususnya rumah adalah impian semua orang. Baik untuk kebutuhan tempat tinggal atau sebagai investasi. Harga rumah yang mahal sering menjadi tantangan buat sebagian orang. Terbatasnya lahan dan inflasi juga membuat harga rumah semakin naik setiap tahun. Salah satu solusi adalah dengan menyewa. Beberapa orang memilih menyewa rumah sebelum membeli rumah sendiri. Sebelum memilih sewa atau membeli rumah, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan. Simak penjelasan berikut biar ga salah ambil keputusan. Keuntungan sewa rumah Tidak perlu komitmen jangka panjang Menyewa rumah bisa jadi pilihan terbaik untuk kamu yang sering pindah domisili. Beda dengan membeli rumah, sewa rumah tidak memerlukan komitmen jangka panjang. Jadi, kamu ga perlu khawatir. Kamu bisa pindah kapan aja. Selain itu, sewa rumah juga cocok untuk kamu yang cuma tinggal dalam jangka waktu pendek. Tidak menanggung biaya lain Selain harga beli, biaya lain yang perlu dipikirkan saat membeli rumah adalah biaya perawatan. Biaya pemeliharaan properti juga cenderung tidak murah. Belum lagi kalau rumah kamu terkena bencana dan perlu biaya perbaikan. Tapi, tenang aja. Semua biaya perawatan dan perbaikan rumah adalah tanggung jawab pemilik. Bukan tanggung jawab kamu sebagai penyewa rumah. Kamu hanya perlu membayar biaya sewa per bulan, biaya listrik, dan air. Biaya sewa lebih rendah dari cicilan per bulan Pada umumnya, harga sewa rumah lebih murah dibanding cicilan KPR. Buat sebagian orang yang terkendala finansial, sewa rumah adalah pilihan bijak. Kamu tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk sementara waktu. Jadi, kamu bisa fokus mencari sumber penghasilan tambahan dan investasi untuk membeli rumah. Kekurangan sewa rumah Harga sewa fluktuatif Biaya sewa properti termasuk rumah cenderung berubah-ubah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat permintaan. Semakin banyak peminat yang ingin menyewa rumah, maka harga akan semakin mahal. Begitu pun sebaliknya. Faktor lain yang menentukan harga sewa rumah adalah tingkat inflasi. Tingkat inflasi sektor properti berkisar 5-10% per tahun. Solusinya, kamu bisa sewa dalam jangka waktu panjang. Namun, kamu perlu memastikan beberapa hal sebelumnya. Seperti lokasi dan kenyamanan. Pastikan semuanya sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu. Tidak bebas Kekurangan lain dari menyewa rumah adalah kebebasanmu menjadi terbatas. Sebagai penyewa, kamu akan terikat perjanjian dengan pemilik rumah. Hal ini akan mempengaruhi kebebasanmu. Salah satu contohnya adalah kamu tidak bisa mendekorasi interior rumah sesuai selera kamu. Namun, hal ini bisa coba kamu negosiasikan dengan pemilik rumah, lho. Kemungkinan pemutusan kontrak sewa Perlu kamu ketahui kalau tidak ada jaminan kontrak sewamu akan diperpanjang. Pemilik rumah punya hak untuk memutus kontrak sewa kapan pun. Terutama kalau kamu melanggar perjanjian yang sudah disepakati. Maka dari itu, kamu perlu patuh dengan persyaratan pemilik rumah ya! Keuntungan beli rumah Pertumbuhan aset jangka panjang Properti khususnya rumah merupakan aset berharga. Selayaknya aset lain, rumah cenderung akan mengalami kenaikan harga setiap tahunnya. Selain karena faktor inflasi, terbatasnya lahan di beberapa kota membuat harga rumah meningkat. Status hak milik Berbeda dengan apartemen, pemilik rumah tapak mendapat 2 status kepemilikan. Status hak kepemilikan terhadap bangunan rumah beserta tanahnya. Hal ini akan menguntungkan pemilik rumah tapak. Sebab lahan semakin terbatas dan harganya terus mengalami kenaikan. Tidak perlu biaya terus menerus untuk sewa Kalau kamu punya budget lebih, membeli rumah bisa menjadi opsi terbaik. Kamu hanya perlu menambah biaya sedikit untuk mencicil KPR rumah. Namun, kamu perlu perhitungan lebih detail ya untuk hal ini. Keuntungan dari sewa atau jual kembali Rumah bisa menjadi pilihan untuk kamu yang mau cari keuntungan maksimal. Ada 2 pilihan cara untuk menghasilkan uang dari rumah yang kamu beli. Pertama, menyewakannya ke orang-orang yang butuh tempat tinggal. Kedua, dijual kembali dengan harga lebih tinggi. Tapi, kedua pilihan ini mungkin kamu lakukan jika lokasi rumah strategis. Pemilihan lokasi memang sangat krusial. Karena harga rumah bisa menurun kalau berada di lokasi kurang strategis atau rawan banjir. Kekurangan beli rumah Perlu biaya besar Harga rumah saat ini berkisar ratusan juta sampai milyaran. Harga rumah akan semakin mahal kalau berada di lokasi tertentu. Seperti dekat area perkantoran atau pusat kota. Hal lain yang menentukan harga rumah adalah luas bangunan dan kualitas rumah. Semakin luas dan semakin bagus suatu bangunan rumah, maka harga akan semakin mahal. Biaya lain yang perlu kamu bayar kalau membeli rumah adalah biaya perawatan. Seperti aset lain, rumah perlu dirawat dan diperbaiki jika mengalami kerusakan. Rentan terdampak bencana Rumah yang kamu miliki sebetulnya rentan terdampak bencana. Seperti kebakaran, banjir atau tanah longsor. Untuk meminimalisir kerugian, kamu wajib mengasuransikan rumahmu. Selain itu, kamu perlu memasang sistem alarm kebakaran dan sistem keamanan yang diperlukan. Pilih juga area yang jarang banjir untuk menghindari resiko kerugian. Penurunan harga Harga properti khususnya rumah cenderung naik setiap tahun. Namun, ada kemungkinan harga rumah mengalami penurunan. Salah satunya adalah lokasi yang kurang strategis. Oleh karena itu, sebelum membeli rumah pikirkan juga prospek jangka panjangnya. Baca Juga Pilih Apartemen atau Rumah, Mana yang Cocok buat Kamu? Jadi, mana yang lebih sesuai sama rencana keuanganmu? Mau sewa atau beli, kamu bisa dapatkan keduanya di Travelio. Ga cuma sewa, sekarang kamu juga bisa beli rumah di Travelio, lho! Kunjungi website Travelio atau cek langsung di aplikasinya. Temukan rumah impianmu di Travelio! adalah situs penyewaan apartemen, rumah, villa, dll secara harian/mingguan/bulanan dengan inventori di lebih dari properti yang tersebar di berbagai kota/negara di wilayah Asia-Pasifik.
Inggris merupakan salah satu negara yang pernah menjajah Indonesia, walaupun tidak lama seperti negara lainnya namun penjajahan Inggris yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles ini memiliki dampak besar terhadap Indonesia, salah satunya adalah sistem yang pertanian Indonesia yang kala itu mengalami kerugian besar akibat sistem yang diterapkan oleh Raffles, yaitu sewa sewa tanah pada masa penjajahan membuat rakyat semakin sengsara, seperti apa ketentuan sistem tersebut? berikut ini telah rangkum penjelasannya. Yuk simak dengan baik! Sistem Sewa TanahPexels/KellySistem sewa tanah adalah suatu kebijakan yang mewajibkan rakyat Indonesia menyewa tanah yang dikuasai oleh Penjajah system atau Landelijk stelsel bertujuan untuk mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari Indonesia yang kaya akan hasil tanamannya, oleh karena itu untuk dapat menanam rakyat perlu menyewanya. Editors' PicksKetentuan Sistem Sewa TanahPexels/Caner CevirgenDari tujuannya saja sudah terbukti bahwa sistem ini merugikan rakyat Indonesia kala itu, dan berikut merupakan ketentuan dari sistem sewa tanah yang dibuat oleh penjajah InggrisPetani wajib menyewa tanah, walaupun tanah tersebut adalah miliknyaHarga sewa tanah bergantung pada kondisi tanah, semakin subur tentunya akan semakin mahalPembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai, tidak bisa dengan penukaran barangPenduduk atau rakyat yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala Pelaksanaan Sistem Sewa TanahPexels/Mark StebnickiDalam pelaksanaannya sistem sewa tanah ini sangatlah membebankan bagi rakyat Indonesia kala itu, terlebih bagi rakyat yang tidak memiliki tanah dan diberikan sewa tanah dipungut per desa dan menyesuaikan produktivitas tanahnya, sawah kelas satu diberikan pajak sebesar 50% sedangkan kelas dua 40% dan kelas tiga dikenakan 33% diminta membayar pajak berupa uang tunai, namun jika terpaksa tidak ada uang boleh dibayar dengan beras, pajak diserahkan kepada kepala desa lalu disetorkan pada kantor residen. Akhir Sistem Sewa TanahPexels/Plato TerentevUntungnya sistem sewa tanah ini yang diharapkan dapat mengembangkan perkomonian para penjajah, malah gagal diterapkan di Indonesia karena dianggap banyak memiliki kelemahan dan malah tidak menghasilkan keuntungan yang faktor kegagalan sistem sewa tanah adalahPeran kepala desa dan bupati lebih kuat dibanding para penjajahBudaya dan kebiasaan petani Indonesia yang sulit diubahKurangnya pengawasan pemerintahAkhirnya pada 1830 sistem sewa tanah dihapuskan dan digantikan dengans sistem tanam paksa oleh pemerintah Van den Bosch yang lebih merugikan rakyat ketentuan sistem sewa tanah yang dibuat oleh Raffles pada masa penjajahan Inggris selama 5 tahun. Semoga informasi ini bermanfaat! Baca JugaApa Itu Hutan Konservasi? Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya15 Bentuk Partisipasi dalam Usaha Bela NegaraEtnosentrisme Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya
RumahCom – Berniat untuk investasi? Melirik investasi properti adalah salah satu ide brilian karena harga tanah terus melonjak setiap tahunnya. Dan ini bisa jadi prospek menguntungkan. Harga tanah memang selalu meningkat dan tak ditentukan oleh faktor tunggal. Di mana pun lokasinya, harga tanah cenderung naik setiap tahun. Untuk mengetahui apa saja faktor yang memengaruhi meningkatnya harga tanah, simak artikel berikut. 1. Lokasi tanah strategis Sudah merupakan hal universal bahwa semakin strategis lokasi tanah maka semakin tinggi pula harga jualnya. Peningkatan harga tanah mengacu pada pemahaman tersebut, lokasi tanah strategis amat ditentukan oleh pertimbangan ekonomis. Misalnya sebidang tanah yang hendak dibeli atau Anda miliki ternyata berada di pusat kota, dekat dari pusat pemerintahan dan pusat bisnis. Belum lagi apabila kualitas lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya mendukung. Seperti tersedianya fasilitas umum dan utilitas umum. Otomatis tanah yang lokasinya berdekatan dengan jalan lingkungan tertata berdasar blok plan, saluran drainase, jaringan listrik, jaringan PDAM, juga taman lingkungan, dan lainnya membuat harga tanah makin istimewa. Apalagi jika fasilitas tersebut berada di tanah yang ada di kawasan perumahan. Dengan sendirinya, fasilitas standar dan penunjang tersebut membuat nilai ekonomisnya semakin tinggi. 2. Penguasaan tanah oleh beberapa pihak Kenyataannya harga tanah bisa meningkat disebabkan oleh penguasaan tanah yang dilakukan beberapa pihak. Pihak-pihak tertentu ini biasanya adalah para pengembang, investor serta kumpulan pemilik modal. Mereka bisa membeli lahan dalam skala ribuan hektare kemudian diolah dan dijual kembali. Dengan begitu mereka bisa meraup keuntungan dua hingga tiga kali lipat berkat penjualan tanah. Semakin banyak pengembang dan investor yang melakukan ini maka harga tanah akan terus meningkat. 3. Meningkatnya permintaan properti Permintaan pembangunan properti terutama perumahan menjadi salah satu faktor penyebab harga tanah meningkat. Pasalnya, perkembangan properti di Indonesia terus meningkat, khususnya di Jakarta. Saat ini hampir semua jenis rumah diminati masyarakat. Mulai rumah subsidi, rumah tapak, maupun rumah komersial. Permintaan properti yang melaju kencang ini turut ditunjang oleh pertumbuhan ekonomi yang membaik dan meningkatnya investasi dalam sektor ini. Bukan hanya merambah Jakarta, kini pengembang pun masuk ke daerah-daerah pinggiran Jakarta seperti Serpong, Cisauk, Depok dan lainnya. Tiga tahun lalu bila harga tanah di Cisauk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat bisa dijual Rp per meter persegi, kini saat raksasa properti seperti Sinar Mas Land agresif membangun di kawasan itu, harga lahan melejit menjadi Rp 3 juta per meter persegi. 4. Terletak di kawasan padat penduduk Bagi Anda pemilik tanah yang terletak di kawasan padat penduduk harga tanah akan cenderung terus meningkat. Hal ini diperkuat fakta bahwa tanah yang terletak di kawasan penduduk lazimnya menuai aktivitas pembangunan dan ekonomi lebih tinggi daripada kawasan yang kurang padat penduduk. Semakin maju kawasannya maka semakin mahal harga tanahnya. Biasanya juga para pengembang akan berburu tanah di kawasan yang memang padat penduduk karena lebih laku dan mudah saat menjualnya. Tanah yang berada di kawasan padat penduduk atau perumahan pasti memiliki legalitas yang lebih lengkap dan aman, melindungi pemiliknya dibanding tanah biasa. Legalitas utama terwujud dalam bentuk Sertifikat Hak Milik SHM untuk kawasan perumahan yang dijual oleh developer berbadan hukum, dipastikan developer tersebut telah mengantongi Izin Pemanfaatan Tanah IPT. 5. Keberadaan benda-benda di atas tanah Ternyata meningkatnya harga tanah juga dipengaruhi oleh keberadaan benda-benda yang terletak di atasnya. Benda-benda tersebut bisa berupa bangunan tertentu maupun tanaman yang bernilai ekonomis serta produktif. Faktor ini memang masih disangsikan masyarakat. Nyatanya, dengan adanya tanaman produktif dan ekonomis seperti kelapa, karet, kopi, cokelat hingga sawit mumpuni meningkatkan harga tanah. Apalagi jika tanaman tersebut bisa dibudidayakan dan menghasilkan keuntungan pula. 6. Tingginya biaya pematangan lahan Harga tanah yang melejit terpacu karena rumitnya pengurusan dan perizinan di belakang. Ada biaya-biaya lain yang ikut melekat saat mengurus pematangan lahan. Jadi, Anda bukan hanya harus membayar biaya pembelian tanah saja melainkan ada pula biaya registrasi, sertifikasi hingga perizinan pengembangan di atasnya. Tujuan dari pengeluaran biaya lain-lain tersebut demi membantu pematangan lahan supaya tanah yang Anda miliki atau Anda beli terbebas dari persoalan izin ilegal. Sumber Anda juga mungkin menyukai beberapa artikel ini Mengukur Tingkat Risiko Produk KPR Sebelum Memilih RumahCom - Jumlah penduduk Indonesia dari waktu ke waktu terus mengalami pertumbuhan. Posisinya sekarang mencapai sekitar 240 juta jiwa. Angka yang termasuk besar. Angka tersebut membuat Indonesia men Lanjutkan membaca • 28 Agu 2015 Simulasi Menghitung Biaya dan Cicilan KPR RumahCom - Sebelum Anda memutuskan membeli rumah dengan KPR, ada baiknya Anda melakukan simulasi KPR. Simulasi ini bukan acuan mutlak pinjaman KPR yang akan Anda terima, tapi setidaknya Anda bisa memi Lanjutkan membaca • 31 Agu 2015 5 Alasan Mengapa Investasi Properti semakin Meningkat RumahCom - Jika kita amati, hampir semua pebisnis mengalokasikan sebagian dana mereka untuk membeli properti baik dengan tujuan sebagai bisnis utama, sekadar efisiensi biaya dibandingkan dengan biaya Lanjutkan membaca • 1 Sep 2015 Gunakan KPR Syariah Untuk Cicilan Yang Lebih Pasti RumahCom - Membeli rumah melalui fasilitas KPR Kredit Pemilikan Rumah merupakan cara favorit banyak orang untuk dapat memiliki rumah. Hal tersebut karena dana yang dibutuhkan untuk membayar tunai se Lanjutkan membaca • 2 Sep 2015 8 Jenis KPR Yang Ada Di Indonesia RumahCom - Bagi masyarakat yang tidak memiliki uang tunai yang cukup untuk membeli rumah, salah satu cara untuk memiliki rumah adalah menggunakan fasilitas KPR Kredit Pemilikan Rumah yang ditawarkan Lanjutkan membaca • 3 Sep 2015
Tips & Saran 12 Mei 2021 Anda ingin membeli atau menjual tanah? Usahakan untuk membeli tanah ketika harganya sedang turun. Sebaliknya, jual tanah ketika harganya sedang naik. Sebelum itu, sebaiknya Anda ketahui dulu apa saja faktor yang mempengaruhi harga tanah. Hal ini dikarenakan tanah memiliki spesifikasi khusus agar dapat terjual mahal. Untuk itu, simaklah penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi harga dibawah ini. Faktor Yang Mempengaruhi Harga Tanah Di Tahun 2021 Tanah merupakan salah satu investasi yang secara kualitas nilainya hampir sama dengan emas. Hampir setiap tahun harga tanah tidak pernah turun. Akan tetapi, tidak dipungkiri juga kalau suatu waktu harga tanah bisa turun perlahan ataupun drastis. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Bagi Anda para milenial yang ingin menekuni bidang investasi tanah, Anda harus tahu faktor-faktor yang membuat harga tanah bisa naik ataupun turun. Hal ini bertujuan agar meminimalisir adanya kerugian ketika berinvestasi. Faktor yang mempengaruhi harga tanah adalah 1. Lokasi Tanah Seperti yang sudah Anda tahu, harga tanah di setiap daerah pasti berbeda-beda. Hal ini dikarenakan lokasi merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap harga tanah. Harga tanah yang jauh dari pusat fasilitas akan lebih murah dari harga tanah yang dekat dengan pusat fasilitas. Peluang terjualnya tanah juga akan semakin tinggi jika lokasi tanah mudah dijangkau dan dekat dengan fasilitas. Para investor akan lebih tertarik dengan lokasi tanah yang mudah dijangkau dan dekat dengan pusat fasilitas. Hal ini dikarenakan tanah tersebut akan lebih menguntungkan ketika didirikan bangunan di atasnya. 2. Permintaan Pembangunan Permintaan pembangunan juga mempengaruhi harga tanah. Semakin banyak permintaan pembangunan di suatu daerah, harga tanah juga akan semakin naik. Sebaliknya, jika permintaan pembangunan tidak banyak, harga tanah cenderung stagnan dan lebih murah. Permintaan pembangunan biasanya terjadi di kota-kota yang sedang berkembang. 3. Objek Yang Berada Di Atas Tanah Adanya objek di atas tanah juga mempengaruhi harganya. Hal ini dikarenakan objek tanah juga memiliki nilai ekonomis tersendiri. Semakin banyak manfaat dari objek yang berada di atas tanah, semakin mahal pula harganya. Berbeda dengan tanah kosong atau tidak memiliki objek di atasnya. Harganya cenderung lebih murah. 4. Rawan Tidaknya Terkena Bencana Alam Sebenarnya faktor ini tidak terlalu berpengaruh pada harga tanah yang lokasinya terlanjur menjadi pusat kegiatan masyarakat dan mudah dijangkau. Meskipun di daerah rawan bencana, harga tanah tersebut akan tetap mahal. Hal ini dikarenakan daerah tersebut akan tetap menjadi pusat kegiatan masyarakat meskipun rawan bencana alam. Sementara untuk efek ke depannya akan tetap diminimalisir. Berbeda dengan daerah yang sulit dijangkau, sepi, dan rawan terkena bencana. Harga tanah di daerah tersebut cenderung murah. 5. Biaya Administrasi Biaya administrasi juga mempengaruhi harga tanah. Jadi ketika Anda membeli tanah, tidak serta merta Anda hanya membeli tanah saja. Akan tetapi ada administrasi yang harus dilengkapi dan dibayar. Seperti, PPN, akta jual-beli, notaris, sertifikat, dan lain-lain. Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi harga tanah di tahun 2021. Sebenarnya masih ada banyak lagi faktor yang mempengaruhi. Akan tetapi, secara garis besar kelima faktor di atas sudah mewakili semuanya. Di tahun 2021 ini bisnis properti seperti jual-beli atau sewa tanah dan bangunan masih cukup menjanjikan. Jadi, kunjungilah untuk informasi yang lain mengenai dunia properti. Platform tersebut merupakan platform properti online yang dikelola oleh anak bangsa sendiri. Disana tersedia banyak informasi seputar dunia properti. Anda juga dapat belajar mengenai investasi di platform tersebut.
0% found this document useful 0 votes253 views8 pagesOriginal TitleSEWA TANAH SEBAGAI SUATU SURPLUSCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes253 views8 pagesSewa Tanah Sebagai Suatu SurplusOriginal TitleSEWA TANAH SEBAGAI SUATU SURPLUSJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
semakin lama sewa tanah akan semakin mahal hal ini disebabkan